"Sungguh mengagumkan. Kebersihan dan tampilan visual bangunan langsung
membangkitkan rasa ingin tahu tentang kota ini, sungguh Makassar sudah
merubah wajahnya sedemikian pesat."
Akhirnya setelah 19 tahun kembali lagi ke tanah Makassar. Masih terekam dalam ingatan saat itu saya masih duduk di bangku Sekolah Dasar, menghadiri pernikahan kakak sepupu saya. Kota ini masih bernama Ujungpandang, kebetulan kami keluarga besar menginap di hotel Celebes. Cukup berkesan dan nyaman, mungkin saya akan mencoba mengulas selama disini (semoga saja sempat).
Saat pesawat landing, cukup mengagumkan melihat penampilan fisik luar dari Bandara Hasanudin yang sekarang terlihat jauh lebih modern. Sayang sekali tidak sempat mengambil gambar, karena handphone sedang dalam posisi off selama penerbangan.
Dan benar saja, saat memasuki area kedatangan suasananya menurut saya tidak kalah dengan bandara Changi Singapura dalam miniatur lebih kecil :) Sungguh mengagumkan. Kebersihan dan tampilan visual bangunan langsung membangkitkan rasa ingin tahu tentang kota ini, sungguh Makassar sudah merubah wajahnya sedemikian pesat.
Setelah bertemu dengan driver penjemput kami, sambil menunggu saya sempatkan mengambil gambar area penjemputan, cukup mengagumkan, tidak seperti suasana di Bandara Juanda atau Bandara Soekarno Hatta yang makin lama makin terlihat kumuh dan tidak nyaman.
Melintasi pintu keluar patung Sultan Hasanudin sebagai simbol perjuangan rakyat Makassar 'menyambut' tamu-tamu yang baru saja datang di kota ini, atau mungkin juga akan berkangkat kembali ke kota asal.
Tidak sabar rasanya memulai pengalaman 4 hari kami di kota Makassar. Semoga saja pekerjaan kami tidak menyita waktu terlalu banyak, supaya ada waktu untuk menelusuri kota ini. Bandara Hasanudin, yang berada di jalan Raya Airport no. 1 Maros, Makassar, ini bagi saya sudah merepresentasikan pertumbuhan kota Makassar dengan baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar